Senin, 02 Juli 2012

APHORISMA PIDI BAIQ

  1. Jangan tanya apa yang sudah negara berikan kepadamu, tapi tanyalah apa yang sudah negara ambil darimu.  
  2. Rakyat adalah mulut yang menjadi bisu karena diambil suaranya waktu pemilu 
  3. Kita tidak akan pernah ada di masa depan, karena kita selalu berada di hari ini 
  4. Setiap yang hidup pasti makan 
  5. Id anam ralu, ralu id hawas artinya di mana ular, ular di sawah 
  6. Seandainya aku boleh memilih sebelum dilahirkan, betapa enak menjadi perempuan, tinggal membuka aurat dan lelaki bekerja keras untuk mendapatkannya  
  7. Kamu bisa menarik atau menekan gas sekuat bisa, tetapi untuk ngebut dibutuhkan nyali 
  8. Alam semesta adalah buku, adalah karya ciptanya bukan dirinya, kau hanya harus membacanya untuk mengetahui jati diri penulisnya 
  9. Istrimu adalah yang sudah bersedia dinikah olehmu 
  10. Suami yang romantis adalah yang pulang bersama turunnya embun, suami pendekar adalah yang pulang sore bersama keluarnya kelelawar. 
  11. Makanlah, karena kita tidak tahu kapan mati 
  12. Orang yang kau pilih waktu pemilu, adalah yang kelak dengan sirine polisi menyuruhmu minggir di jalan raya.  
  13. Polisi tidak perlu mencuri, karena sudah mendapatkannya dari pencuri yang tertangkap 
  14. Kewarganegaraan adalah urusan administrasi  
  15. Menghadap Tuhan aurat ditutup, menghadap manusia mukena dibuka  
  16. Setiap yang tidur pasti memejamkan mata, setiap yang memejamkan mata belum tentu tidur.  
  17. Kumpul ora kumpul mangan 
  18. Saya wajar dimarah karena saya tidak pantas berbuat salah. Mereka pantas marah-marah kepada saya karena mereka memang pemarah. 
  19. Dikenal sebagai orang baik kalau salah dicaci maki. Dikenal sebagai orang brengsek kalau salah dimaklumi. 
  20. Waktu kecil disuruh-suruh makan, sudah besar disuruh-suruh kerja 
  21. Sudah tahu kerja itu capek, masih juga orang mencarinya
  22. Waktu kecil banyak ngomong dipuji-puji, sudah besar banyak ngomong dimaki-maki
(Hidup Kami, Mampuslah Plagiator)